Sabtu, 25 Juli 2009

Ramadhan Cermin Keimanan

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah:183)

Panggilan untuk Mereka yang Beriman

Allah swt memanggil pada permulaan ayat di atas: yaa ayyuhalladziina aamanuu (hai orang-orang yang beriman), ini bukan sembarang panggilan, sebab yang memanggil adalah Allah swt Sang Pencipta alam semesta. Semua makhluk bergantung kepada-Nya. Tidak ada yang bisa independen dari-Nya. Maka siapa yang mengaku diri sebagai hamba-Nya hendaknya segera bergerak memenuhi panggilan ini. Allah swt dalam panggilan tersebut tidak menyebutkan kriteria yang bersifat duniawi, dengan kata lain Allah tidak berfirman: yaa ayyuhal aghniyaa’ (hai orang-orang yang kaya), hai orang-orang yang berkedudukan tinggi dan lain sebagainya, melainkan yang Allah swt panggil adalah mereka yang beriman saja, mengapa?

Di sini ada rahasia yang tersimpan, di antaranya:

(a) Bahwa dengan menyatakan keimanannya seseorang mampunyai posisi tersendiri dari sisi Allah swt. Allah swt sangat bangga dengan hamba-Nya yang beriman. Karenanya Allah swt undang mereka secara khusus. Di dalam Al-Qur’an undangan yaa ayyuhal ladziina aamanuu selalu Allah swt ulang. Menggambarkan betapa yang Allah swt anggap sebagai hamba-Nya hanya mereka yang beriman. Yang tidak beriman tidak termasuk sebagai hamba-Nya.

(b) Bahwa posisi keduniaan apapun megahnya bila tidak disertai iman, Allah swt tidak bangga dengannya. Bahkan Allah swt sangat benci kepada seseorang yang setelah diberi kenikmatan dunia, ia malah berbuat maksiat kepada-Nya. Ingat Allah swt berfirman:

”Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka dia akan berkata, “Tuhanku Telah memuliakanku”.

Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya Maka dia berkata, “Tuhanku menghinakanku”. (Al-Fajr:15-16)

Disini nampak bahwa ukuran berhasil tidaknya seseorang bukan terletak pada kekayaan atau kemiskinannya, melainkan terletak pada keimanannya. Karenanya yang Allah swt panggil pada ayat di atas adalah mereka yang beriman. Sebab kaya dan miskin di mata Allah swt adalah ujian. Apalah arti seorang kaya jika ia tidak beriman dan mentaati Allah swt, semua itu hanya kesia-siaan. Sebaliknya sungguh sangat mulia seseorang sekalipun dalam posisi yang sangat miskin tetapi ia beriman dan mentaati-Nya, dan ia akan tergolong mereka yang Allah swt panggil dalam ayat di atas.

(c) Bahwa untuk melaksanakan ibadah puasa syaratnya harus beriman terlebih dahulu. Tanpa iman ibadah puasa seseorang tidak diterima oleh Allah swt. Allah swt hanya mengakui ibadah puasa hamba-Nya yang beriman. Karenanya dalam banyak hadits Rasulullah saw. Selalu menyebutkan kata iimaanan wahtisaaban, untuk menunjukkan bahwa ibadah yang Allah swt terima adalah berdasarkan iman dan harapan atas ridha-Nya.

Simaklah beberapa hadits berikut, ”Siapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan harapan akan ridha-Nya, Allah akan mengampuni dosa-dosa yang telah lewat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits lain, ”Siapa yang menegakkan shalat malam Ramadhan dengan penuh keimanan dan harapan akan ridha-Nya, Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lewat.” HR. Muslim. Lalu khusus mengenai shalat pada malam lailatul qadar Rasulullah saw bersabda: ”Siapa yang menegakkan shalat malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan harapan akan ridha-Nya, Alllah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lewat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan Iman Shaum Ramadhan Terasa Lezat

Setelah memanggil orang-orang beriman dengan yaa ayyuhalladziina aamanuu Allah swt menegaskan: Kutiba ’alaikumush shiyaam (diwajibkan atasmu berpuasa), apa hubungan puasa dengan iman?. Mengapa hanya orang beriman yang diwajibkan berpuasa? Apakah puasa Ramadhan merupakan bukti keimanan seseorang?

Pertama, Ketika seseorang beriman kepada Allah swt, seharusnya ia sadar bahwa Allah swt senantiasa bersama-Nya. Di dalam dirinya menggelora hakikat keagungan-Nya. Setiap disebut nama-Nya hatinya bergetar, penuh ketakutan. Dalam surat Al-Anfal ayat 2 Allah swt berfirman, ”Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” karenanya seluruh kegiatan sehari-harinya selalu dalam rangka mentaati-Nya. Tidak ada perbuatan sekecil apapun yang ia lakukan kecuali dengan petunjuk-Nya. Ia menjauh sama sekali dari apa saja yang disebut kemaksiatan. Baginya kemaksiatan adalah bencana, yang tidak hanya menghancurkan harga dirinya melainkan juga menjadi sumber malapetaka bagi kemanusiaan di muka bumi.

Kesadaran ini membuatnya sangat berhati-hati dalam bersikap, jangan sampai langkahnya terjerumus dalam kemaksiatan. Sampai yang syubuhat (samar-samar) pun ia hindari, sebab dari yang syubuhat akan lahir daya tarik kepada yang haram. Puasa adalah ibadah menahan diri dari yang halal. Dari sini nampak betapa hakikat puasa adalah sebagai benteng supaya pelakunya terhindar dari yang haram. Sebab kebiasaan menahan dari yang halal, akan membangun lapisan-lapisan bemper yang menjaganya supaya tidak terjatuh kepada yang Allah swt haramkan. Perhatikan betapa untuk menegakkan puasa, seseorang harus mempunyai iman. Karena hanya iman yang jujur seseorang akan benar-benar merasakan lesatnya puasa. Tanpa kesadaran iman puasa akan menjadi beban. Di saat orang-orang berbahagia dengan puasa, ia malah merasa sempit hatinya dengan puasa.

Kedua, Ketika seseorang melakukan puasa, ia sedang berjuang menutup segala pintu yang selama ini syetan selalu masuk darinya. Pintu nafsu makan ia tutup, di mana banyak orang mengambil yang haram hanya karena nafsu makan. Pintu nafsu bermusuhan juga tutup, dimana selama ini banya terjadi konflik saling menyakiti, saling menjatuhkan, saling mendzalimi, bahkan tidak jarang saling membunuh di antara manusia adalah karena nafsu ini. Lidahnya ia tahan dari perbuatan yang keji. Setiap ada oarang yang mengajaknya bertengkar, ia menjawab: Maaf saya sedang berpuasa. Pintu nafsu seks pun ia tutup, di mana selama ini banyak orang terjerembab dalam dosa-dosa karena nafsu ini.

Perhatikan betapa puasa mencerminkan hakikat perlawanan yang dahsyat seorang hamba Allah swt terhadap syetan. Di dalam dirinya menggelora semangat untuk tidak tunduk kepada syetan, kapanpun dan di manapun ia berada. Ia sadar bahwa syetan adalah musuhnya. Allah swt berfirman, ”Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Al-Fathir:6)

Ketika seseorang masuk ke medan pertarungan melawan syetan, berarti ia masuk ke dalam pertempuran yang tidak akan pernah berakhir. Dalam rangka ini ia harus berbekal iman yang kokoh. Sebab jika imannya lemah ia tidak bisa istiqamah.

Maka ketika Allah swt memanggil di awal yat ini: yaa ayyuhalladziina aamanuu, itu maksudnya adalah orang-orang yang benar-benar jujur dalam imannya. Bukan orang-orang munafik yang pura-pura beriman. Sebab tidak mungkin seseorang yang tidak jujur dalam imannya bisa melaksanakan ibadah puasa dengan jujur. Dari sini nampak rahasia firman Allah swt dalam hadits Qudsi:

”Semua amal anak Adam itu untuk dirinya kecuali puasa, itu untuk-Ku dan Aku akan memberikan langsung pahalanya.” (HR. Bukhari)

Perhatikan betapa puasa merupakan bukti kejujuran iman seseorang, sehingga Allah swt mengagungkannya, dan terlibat langsung untuk memberikan pahala kepada pelakunya.

Ketiga, Puasa Ramadhan adalah merupakan salah satu pilar ajaran Islam. Untuk menegakkan pilar ini secara kokoh tidak mungkin dilakukan oleh seseorang yang tidak punya iman atau pura-pura beriman. Allah swt Maha Mengetahui, benar-benar tahu siapa di antara manusia yang benar-benar pantas diundang untuk menegakkan pilar ini. Itulah mereka yang benar-benar beriman kepada Allah swt secara jujur. Karena itu Allah swt panggil mereka dengan: yaa ayyuhalladziina aamanuu. Perhatikan bentuk panggilan ini, Allah swt memanggil mereka hanya dengan kualitas keimanannya, bukan yang lain-lain. Ini menunjukkan bahwa yang Allah swt inginkan dari manusia melalui puasa ini adalah bagaimana ia benar-benar beriman kepada Allah swt secara kokoh dan jujur. Iman yang menghidupkan jiwanya sehingga ia senantiasa merasa bersama Allah swt. Bukan iman yang semata diucapkan dengan lisan, diiklankan di spanduk-spanduk atau tayangan televisi semenatra hatinya tidak pernah menikmati lezatnya iman tersebut. Allahu ’Alam (Oleh: DR. Amir Faishol Fath)

read more...

Senin, 25 Mei 2009

Azka sekitar 2 bulan lalu...hiks (telat postingnya...) part 2



Azka

season : golden age
hobby : exploring

read more...

Azka sekitar 2 bulan lalu...hiks (telat postingnya...)





read more...

Rabu, 22 April 2009

akhirnya...

Bunda sudah berazzam, ga akan mau nulis di blog sebelum ada satu kontrak yang berhasil ditelurkan per april sejak Bunda resmi didaulat jadi manager marketing gantiin bang andin.
dan akhirnya... hari ini ... bersama kantuk yang mendera, kelelahan yang menyelimuti, ditemani sebaris senyum tipis...Bunda kembali menatap layar penuh cinta menuangkan segala rasa yang berkecamuk, tumpang tindih sesaki jiwa beserta tarikan nafas panjang yang iringi langkah dengan desahnya yang perlahan mulai sirna ...

Memasuki april, membentang segala tantangan... lembar demi lembar berterbangan begitu cepat...
warna warni pesta demokrasi turut meramaikan suasana hati yang terbingkai utuh dalam sebentuk ekspresi...

Duh, bunda kok jadi meledak - ledak begini...
Well, ini semua karena bunda bingung mau mulai cerita dari mana...
hari2 baru menjadi manager marketing begitu unik untuk dikisahkan... selembar kuitansi di malam penghitungan suara begitu mengharukan untuk diceritakan...Ayah yang langsung ambruk tengah malam itu usai menjadi saksi Partai Keren Sekali, ah betapa mendebarkannya... meski hingga kini belum selesai lagi keseluruhan penghitungan, bunda percaya Allah telah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya...cukuplah yakini kehendakNya, serahkan semua padaNya...maka Insya Allah hatimu akan tenang...meski deburan ombak akan terus menghantam karang... dan hembusan angin menyapu pucuk dedaunan... ada sayup senandung doa yang tentramkan relung jiwa...

Azka sempat panas pula ahad kemarin, dia yang begitu lincah dan ceria mengisi hari seketika jadi rada gembeng dan melulu terjaga di sepanjang malam...

meski masih begitu banyak yang ingin diluahkan, bahkan laman ini belum mengisahkan satupun dari deretan peristiwa2 itu... Bunda harus segera mengakhiri tulisan ini untuk sementara...karena azka harus mandi, dan mam biskuit sore hari...

Oya ada satu lagi, sejak menambah koleksi buku Bunda dengan Buku panduan menyulam pita beberapa waktu lalu, kecintaan bunda pada kerajinan yang satu ini semakin menggila saja... segala yg dibutuhkan telah tersedia dan lengkap sudah... tinggal memulainya saja...

Bismillah... masih ada begitu banyak hal yang ingin kulakukan...semoga masih ada waktu untuk itu semua...
anak2 asuhku apa kabar... LAZ Bina Sejahtera, aku rindu...
ketika berada di antara mereka...sungguh sesuatu yang istimewa, menyadari besarnya cintanya Allah pada hambaNya...

FLP Kalbar...
ah bahagianya, akhirnya silaturahim kecil2an itu digelar... ketemu juga dengan pak abu aufa n kru yang kukangeni karya dan auranya... wahai penulis cinta...penulis penuh cinta karena Allah...betapa kumencintai dunia pena...seolah Dia menciptaku untuk itu semua...

sudahlah... nanti disambung lagi okeh...
mmmmmmuuuuuuuaaah, azkapelangiku...jadilah qurrotaa'yunku selalu...

(well fotonya ga nyambung, abisnya foto2 terbaru azka di hp bunda g bisa ditransfer, ntah hp or kabel datanya yg bermasalah...hiks...)

read more...

Jumat, 03 April 2009

Sudah Halalkah Makanan Kita ?

Tersebutlah seorang lelaki yang telah melakukan perjalanan jauh. Rambutnya kusut masai penuh debu. Ia berjalan tertatih-tatih dengan membawa sebuntal pakaian dan bekal di pundaknya. Setelah sekian lama berjalan, ia berhenti. Matanya memandang ke langit. Ia teringat Tuhannya. Seketika itu pula tangannya menengadah. "Ya Rabb aku minta pertolonganmu. Ya Rabb aku minta rahmat dan kasihmu. Ya Rabb aku minta keselamatan dari-Mu” pintanya berulang-ulang. Ia tampak khusyu berdoa.

Diterimakah doanya?
Seorang lelaki mulia berujar, "Sesungguhnya Allah menolak doa lelaki malang itu. Bagaimana doanya akan terkabul, sedang makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan perutnya dikenyangkan dengan makanan haram! ". Lelaki yang berkomentar tersebut adalah Rasulullah SAW. Sedangkan kisah ini berasal dari Abu Hurairah yang diriwayatakan Imam Muslim dalam Shahih-nya.

Ya, makanan haram multi efek sifatnya. Ada banyak kerugian yang akan diderita seseorang yang menyengajakan diri mengonsumsinya. Salah satu siksaan yang Allah SWT timpakan adalah tidak diterimanya doa-doa mereka. Padahal, tanpa doa seorang Muslim tidak ada apa-apanya. Bukankan doa adalah senjata orang-orang beriman?

Al-Hafidz Ibnu Mardawih meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Abbas bahwa Sa'ad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi SAW, "Ya Rasulullah, doakanlah aku agar menjadi orang yang dikabulkan doa-doanya oleh Allah". Apa jawaban Rasulullah SAW, "Wahai Sa'ad perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di tanganNya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amal-amalnya selama 40 hari, dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba maka neraka lebih layak baginya." (HR At-Thabrani) .

Pentingnya umat Islam mengkonsumsi makanan halal, tertuang dalam Al-Quran dan Hadist, "Wahai orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepadaNya saja kamu menyembah" (Al-Baqarah: 172). Meski demikian, kenyataannya masyarakat kita yang mayoritas beragama Islam, masih belum memiliki kesadaran yang tinggi soal makanan halal ini.

Makanan yang kita makan akan menjadi darah dan daging, dan apa yang masuk ke dalam darah dan daging seorang Muslim, akan berpengaruh pada tingkah laku mereka.
Menurut Dr. Anton Apriyantono, Auditor di LPPOM MUI yang juga dosen Teknologi Pangan dan Gizi IPB, selama ini orang cuma tahu makanan yang diharamkan dalam Islam itu babi, darah, bangkai atau binatang yang disembelih tidak dengan nama Allah. Orang belum tahu, bahwa makanan yang modern seperti sekarang ini sebetulnya bisa dikatakan rawan kehalalannya. Unsur-unsur yang diharamkan bisa masuk ke dalam makanan dalam bentuk turunan-turunannya bahkan dalam pemakaian peralatan saat proses pembuatannya.

Makanan haram adalah sesuatu yang dilarang Allah. Dalilnya sudah sangat jelas. Bila aturan ini dilanggar dan makanan haram tetap dikonsumsi, maka akan lahir rasa tertekan dan ketakutan dari orang yang mengonsumsinya. Dalam jangka panjang, ketakutan akan menghasilkan kecemasan kronis. Dalam kondisi ini tubuh akan memproduksi hormon kortisol, skotofobin, dan adrenalin dalam jumlah yang berlebihan, akibatnya seluruh sel tubuh akan terganggu bioritme-nya. Dengan kata lain, akan terganggu proses bertasbihnya. Kita tahu bahwa setiap sel
yang terdiri dari atom dan partikel sub atomik senantiasa bertasbih dan ber-thawaf mengikuti ketentuan-Nya. Kondisi ketergangguan ini akan berdampak pada perubahan proses metabolisme dan proses biokimiawi lainnya. Akibatnya banyak potensi dasar biologis terhambat.
Ketika berdoa, seseorang yang kondisi wujud fisik dan psikologis sedang tidak optimal ini, akan didominasi rasa takut yang berlebihan akibatnya doa yang dipanjatkannya menjadi sarat akan kepentingan sesaat dan egois. Ia pun dihantui dengan ketidakyakinan dan rasa takut berlebihan bahwa doanya tidak akan terkabul. Jadi sudah terjadi proses prasangka atau su'udhzon kepada Allah SWT. Padahal, dalam hadis qudsi disebutkan. "Sesungguhnya Aku akan mengikuti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya apabila ia berdoa kepada-Ku." (HR Bukhari Muslim)

Dalam hadis lain disabdakan pula, "Dan jika kamu memohon kepada Allah Azza wa Jalla, wahai manusia, mohonlah langsung ke hadirat-Nya dengan keyakinan yang penuh bahwa doamu akan dikabulkan. Sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa hamba-Nya yang keluar dari hati yang lalai." (HR Ahmad). Jadi dapat disimpulkan, ketakutan dan keresahannya itulah yang menyebabkan doanya tidak tersampaikan dengan sempurna.

Bagaimana dengan orang yang hanya sekedar ragu tentang kehalalan makanannya ? hendaknya ragu tersebut dihindari (syubhat), karena keraguan itu akan menumbuhkan kecemasan. Dan kecemasan pada gilirannya akan menghasilkan kondisi chaos (kacau - balau). Karena itu, Rasulullah SAW mewasiatkan agar kita menjauhi hal-hal yang meragukan. Beliau bersabda, "Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu juga jelas, antara keduanya terdapat hal-hal samar yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa menjaga diri dari hal-hal yang samar itu, maka ia telah menjaga agama dan harga dirinya; dan barangsiapa jatuh ke dalam hal yang samar, maka ia telah jatuh kepada hal yang haram, seperti penggembala yang menggembala di sekitar daerah terlarang, nyaris ia masuk ke dalamnya. Ketahuilah, setiap rajamempunyai daerah larangan. Ketahuilah, sesungguhnya daerah larangan Allah adalah hal-hal yang diharamkan-Nya. " (HR Bukhari Muslim). Untuk itu, sebelum kita dihisab di akhirat kelak tentang bagaimana kita mensyukuri nikmat Allah dalam hal kemampuan berkomunikasi (al-bayan),akan lebih baik apabila kita bertanya dan menyelidiki secara intensif kehalalan suatu produk makanan yang akan kita konsumsi. (eka/dari berbagai sumber)

read more...

Jumat, 27 Februari 2009

duh duh nak...mam kakinya udahan dunk...

Udahan dong sayang mam kakinya...
meski pake sepatu or kaos kaki, teteeeep aja kakinya di mam... hiks

ini sudah berlangsung sejak Azka 3bulanan lho...
hingga kini, hobi ini kian menjadi2...




read more...

Kamis, 26 Februari 2009

Ayah, Bunda kangen...



Sejak tanggal 22 kemaren, ayah nginap di Kapuas Palace dalam rangka pelatihan fasilitator PNPM perdesaan tahap 1 , hiks... kangeeeeeeeeeeeen...
Well, ini bukan yang pertama kali sih ayah ninggalin azka en bunda...

Sebelumnya di Desember lalu ayah pernah ke bengkayang dalam rangka kawinan abangnya yg tugas disana en kecantol cewe sana... jadilah ia menikah di sana...heheheh


Biasanya tiap malam, pulang kerja jam setengah 10 malam Ayah langsung ambil azka... tidurin anaknya yang paling cepet lelap pukul 22.30. Hyaaaa, itulah putra kami... kecil2 udah jago begadang...
Ayah yang paling telaten gendong Azka, paling sabar nemeni anaknya sampe bobo'...
Ah Ayah... ayah itu ayah paling oke yang pernah Bunda temui... even more than my belove dad...( coz my dad rada kaku...while my hubby's so warm... )

Jujur bunda rada grogi, tiap kali ayah tinggal...
Khawatir ga bisa jadi good mom buat azka yg sekarang lagi seru2nya di masa bermain...
Khawatir ga bisa manage emosi, karena udah cape seharian di kantor...

Ah Ayah... meski jelas2 Ayah cape... Ayah ga pernah ngeluh... Ayah tetap berseri mencium azka en seru bermain dengan si buah hati...

Setelah selesai pelatihan tahap 1 di 28 feb nanti, ayah pulang sehari trus langsung terjun ke lapangan...
Bunda en azka kembali sendiri (eh berlima deng , sama Eyangkung, Eyangti, en Om Nofie_my belove en only bro that I ever had) ...

Berdua... kita kembali mendekap Ayah dalam rindu anakku...
Berdua... kita lewati malam dengan munajah yang mengangkasa gapai arsyNya...
Berdua nak... bunda dan Azka yang terlelap dengan kelopak mata lebar berhias lentik Bulu matanya yang panjang (persis bulu mata sang Ayah)...

Tapi ayah memang harus pergi saat ini... melaksanakan tugas mulia seraya menjemput rezeki yang Allah janjikan...
Perlahan namun pasti, kuncup2 mimpi bermekaran...
Seperti citaku melangkah tegar lewati satu persatu anak tangga kehidupan bersama lelaki sholeh yg Allah pilihkan...

Aku tidaklah sedemikian naifnya, ketika mengatakan : di awal pernikahan ingin bersuami dengan pria berpenghasilan kurang dari 1 jt...dan begitu takut jika harus bersanding dengan pria berpenghasilan lebih dari itu...(karena setelahnya, aku ingin menapak bersama...beranjak menaiki tangga2 kehidupan kami bersama...seiring satu persatu jundi yang Ia titipkan padaku dan dia...)

Aku tidak berharap memperoleh mahar sebentuk cincin atau bahkan seperangkat perhiasan emas, karena memang bukan itu obsesiku... aku bahkan tak begitu peduli dengan yg demikian itu, kecuali sebagai aset mungkin jika suatu hari kelak Allah menitipkan barang2 tersier itu padaku...cukup sebuah Mushaf Utsmany Pelangi, yg begitu aku butuhkan sebagai seorang murobbiyah...
dan ah betapa beruntungnya ketika ada Mushaf Ar Rusydi yang ditulis merujuk pada penulisan mushaf utsmany dilengkapi pelangi warna-warni sebagai petunjuk tajwid plus terjemahan yang tersusun di atas lembaran kertas yang indah...sampulnya juga bagus, berwarna biru donker dengan tulisan kaligrafi keemasan... terjangkau, alhamdulillah dengan harga yg terjangkau olehnya kala datang memenuhi janji saat itu...

Semua itu lebih dari cukup untukku... meski untuk memiliki paket tafsir ibnu katsir en fiqh sunnah kami masih harus menabung... entahlah, mungkin kelak... meski beberapa jilidnya telah ada menghiasi rak buku kami...

Robb, terima kasih untuk hari2 indah yang Engkau bentangkan... terimakasih untuk warna warni pelangi yang terhampar di sepanjang perjalanan... ada kalanya awan hitam tebal datang, hujan deras terjun bebas menghempas bumi...namun kemudian sinar mentari kembali hangatkan sanubari dan lembut cahaya rembulan menyelimuti malam bertahtakan bintang-bintang...

Ayah, yang semangat ya sayang...
Setiap langkahmu beriring doa dari kami yang menanti sepenuh cinta karena Allah...
Luruskan niat selalu dalam melangkah...
Ingatlah betapa hanya Allah saja tujuan kita...


Cinta, penuhi janjimu membawaku ke JannahNya... menatap Indah Sosok AgungNya di singgasana...

(Senandung lirih hati Bunda...)


read more...

Rabu, 25 Februari 2009

Azka : The Explorer

Hehehe... bisa ditebak, siapa si baby yg ga hobi difoto ini... liat aja, dia lebih asyik dengan dunianya dari pada berpose di depan kamera...
biasanya malah bukannya berpose malah kameranya yang sok diamat-amati... kaya yang ngerti fotograper aja...seolah mau bilang :

" plis deh bunda...ganti sana hp kameranya...hare gene, masih pake VGA ??? hehehehe...."
makanya sebagian besar gambar azka yg bisa di ambil kebanyakan dalam situasi ia sudah nguantuk or asyik sendiri...
karena kalo ga...asli hpnya yang dikejar sama dia... gagal deh ngambil fotonya....yg ada kaya gempa gitu, mana kualitas kameranya jauuuuuuuuuuuuuuuuuuh dari hasil yg tajam tentu aja...
tapi bunda bersyukur... tetap masih bisa mengabadikan step by step pertumbuhan dan perkembangan buah hati tersayang... walau wajah azka jadi ga jelas2 banget... rada kabur en ga jarang blur dan wal hasil bernasib di delete dengan sendirinya...

syukurnya lagi yg difoto emang udah manis dari sononya... segala puji kami pada Mu ya Robb, Alhamdulillahirrobbil'alamin... betapa besar nikmat yg telah kau beri...

Insya Allah, ayah dan bunda udah rencana... someday, kita bakal beli camdig, yg 5 MPan jadilah...

semoga bisa segera terealisasi meski itu bukan target prioritas untuk saat ini...
masih ada sederetan list kebutuhan yg menunggu untuk dipenuhi...
namun rasa syukur ini begitu berlimpah jadikan hari2 terasa lapang lapang dan lapang...lebih...lebih dan lebih...

inikah barokah yang Kau janjikan itu ya Allah ...

dan kerikil pun menjadi oase hikmah yg menyejukkan sanubari...
harap kami terbang tinggi ke arahMu ya Robb...
doa kami harumkan hari penuh keyakinan akan janji2Mu...
naungi kami ya Robb... teduhkan jiwa ini dari selaksa peluh kedhoifan diri...

Nantikan kami ya Robb...
izinkan kami menatap indahMu di hari yg telah Kau janjikan...
betapa kami pun selalu menanti hari itu...detik demi detik...

Jiwa raga kami bagimu ya Robb...
Utuh...






read more...

Rabu, 18 Februari 2009

Episode : Balada Mamam

Sejak usia empat bulan, azka telah diperkenalkan dengan makanan padat pertamanya... Biskuit baby awalnya menjadi pilihan Bunda. Diencerkan dengan susu, dan yummi... siap disantap...tapi apa yang terjadi, ternyata tak semudah yang difikirkan oleh Bunda...demi melihat sang buah hati yang begitu bersemangat mengunyah tangan sejak dua bulan lalu...Bunda berkeyakinan, adalah mudah bagi Bunda untuk membimbing Azka mengunyah, menelan biskuit yang sudah berubah wujud menjadi 'bubur biskuit susu' itu...

Namun kenyataannya adalah :

Azka bingung ketika sebuah benda mungil berkepala cekung yang kita sebut sendok (yg ini berukuran kecil_disesuaikan dengan ukuran mulut baby) diluncurkan ke pintu mulut alias bibir2nya yang mungil... Azka menatap benda itu takjub, mengamati tanpa ada keinginan untuk mencicip... ah, apa itu mencicip... seorang bayi, mana mengerti arti mencicip...

Bunda kebingungan, sendok semakin didekatkan bahkan menyentuh pelan permukaan bibir... Azka spontan kaget dan mengunci mulutnya kian rapat, wajahnya dipalingkan ke samping...

Nak, ini enak... Bunda sudah nyobain dulu sebelum Bunda kasih ini ke kamu anakku... Bunda udah nyobain satu porsi (heheheh... 1 keping maksudnya)
Azka menolak... no no no... dia bingung, jari2 kembali memenuhi mulutnya... ini lebih asyik fikirnya... lebih tasty... Oh No, hentikan nak... jari2 itu bukan makanan sayang, ini yang bunda suapin ini yang enak... yang lezat dan bergizi...
Azka semakin uncomfort kala Bunda semakin agresif memperkenalkannya pada bubur biskuit yg asing baginya...

GAGAL....
Bunda bingung...
nak, makan itu kebutuhan jasady... makanan bergizi hak bagi tubuhmu... bagaimana Bunda menjelaskan semua ini... Bunda tercenung seraya menatap si buah hati yang semakin seru mengunyah jari jemarinya... wajah innocentnya berseri-seri...

Kali ini kembali bunda mencoba mengenalkan produk makanan baby untuk si buah hati... kole2 adalah pilihan berikut... namun sayang, tak banyak kemajuan dari usaha pertama...

seorang teman menyarankan : dicampur kedalam botol susu aja...
ibu mertua sepakat : dulu mama' juga gitu...
ibu : dotnya digedein... coba deh...

Bunda sharing dengan istri seorang teman baik yg kini sudah hijrah meninggalkan Pontianak dalam rangka studi...
" yang sabar aja mbak Eka, ada tuh anak kawan abinya... ibunya ga telaten, jadinya sampe 2 tahun belom ngerti makan pake sendok..alhasil payah makan deh... "

Bunda tercenung, waktu sang Bunda terbatas...karena harus ngantor, jadi ga begitu punya banyak waktu untuk memperkenalkan sendok pada buah hatinya...tapi kalo dimasukan ke dalam kategori ibu yang tidak telaten, Bunda jelas tidak rela...

Suatu hari di tanggal merah, Bunda agak siangan memandikan Azka karena mendahulukan mengerjakan hal-hal lain... Azka dibiarkan asyik main sendiri di ranjang...
Pukul 08.30an... Azka siap dimandikan...
Ibu : coba dikasih makan dulu baru dimandiin...
Why Not... lagian kalo mandi dulu, ntar belepotan lagi...
sambil bercanda2 Bunda kembali beraksi... dan... am... Azka ketawa2 mulutnya terbuka... sendok disuapkan...Azka sempat gelagapan tapi terus tertawa lagi... ada makanan yang sedikit belepotan disekitar mulut , tapi selebihnya habis bis bis...
alhamdulillah...

Sejak hari itu, Bunda semakin bersemangat...
Azka pun tak melulu menutup mulutnya...
bahkan sudah mulai mengerti dan membuka mulut manakala sendok mendekati bibirnya...
Hahhh... akhirnya dia mengerti juga...
Bunda terharu...
Bahagia...


Well, sebenernya Azka ga semangat makan sesuatu tak berwujud alias kaya bubur gitu...
sebaliknya, dia sangat bersemangat dengan makanan padat beneran...

suatu malam Ayah sedang asyik menyantap donat, tapi karena sambil nonton TV dan memangku Azka, Ayah jadi tak begitu memperhatikan apa yang dilakukan oleh si buah hati...
dan wow... mulut Azka telah belepotan cokelat... rupanya donat ditangan Ayah yang sedang memangkunya begitu menggoda buah hati kami itu...

Di lain kesempatan, tak jarang dia ikutan mengunyah roti Bunda or cake Eyangnya...
Azka selalu penuh selera terhadap makanan orang2 dewasa di sekitarnya... syukurnya hanya dikunyah dan tidak ditelan... karena jelas ususnya belum compatible untuk jenis2 makanan itu...

Ah senangnya, sejak 4 bulan lewat 2 minggu (waktu yg dibutuhkan untuk introducing sendok) lalu Azka telah rutin makan siang... pagi en sore ngemil biskuit baby utuh...
belakangan malah dia pegang sendiri biskuitnya... hitung2 sambil melatih motorik halusnya...
______________________________

Teman, kala dirimu masih sendiri... kamu makan sendiri... lapar datang, makanlah... atau kamu sibuk, jadi makan bisa nanti2lah fikirmu...

tapi tidak, saat dia telah mengisi hari2mu...
kamu tidak lagi hanya memikirkan makanmu sendiri... kemanapun kakimu melangkah kamu akan ingat... bukankah sebentar lagi waktu makan buah hatimu...
kamun tidak lagi hanya memikirkan makanan enak apa yg akan menjadi menu makanmu hari ini... namun kamu juga akan sibuk memilah makanan dengan asupan gizi terbaik untuk buah hatimu, suatu hari nanti ketika tiba bagimu untuk memasak sendiri makanan baginya (yg tentu berbeda menunya denganmu karena dia masih terlalu kecil untuk itu), kamu pun akan berupaya memberikan yg terbaik, memilihkan yg paling baik kualitasnya... bukan sekedar karena kamu telah membudgetkannya dalam estimasi anggaran bulanan keluargamu... tapi karena kamu sadar, dia amanah terindah... dia investasi dunia akhirat yang begitu berharga untuk kamu perhatikan setiap detil tentangnya... karena kamu berharap ridho dariNya...
perasaan seperti ini begitu spesial, karena hanya seorang ibu yang dapat merasakan perasaan ini... seorang ibu...


Adzan menggema...
udahan dulu yah, ntar sambung lagi...wassalam

read more...
 

Bunda Azka © 2008. Template By: SkinCorner